Sabtu, 05 April 2008

Rajin Shalat, Badan Jadi Sehat!

Sebagai seorang muslim setiap hari kita melaksanakan shalat wajib sebanyak lima kali. Shalat termasuk unsur ibadah terpenting dalam Islam. Ia menempati rukun kedua dalam din ini. Barang siapa yang menegakkan shalat maka ia sungguh telah menegakkan tiang agama. Dan barang siapa yang melalaikan shalat maka sebenarnya ia sedang merobohkan agama. Begitu hadits Rasul mengajarkan.

Sebagai aktivitas olahrohani, shalat dapat melahirkan ketenangan jiwa, dan ketentraman hati. Disamping menyimpan makna rohani shalat juga mempunyai makna olahraga. Banyak rahasia kesehatan yang terungkap di sana. Lebih lengkapnya kurang lebih begini ya.

Dalam buku Mukjizat Gerakan Shalat, Madyo Wratsongko MBA. mengungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanas tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di otak mendapatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).

Saat takbir kita diperintahkan untuk mengangkat kedua tangan ke atas hingga sejajar dengan bahu. Takbir ini dilakukan ketika hendak rukuk, ketika bangkit dari rukuk dan saat bangkit dari sujud. Apa makna kesehatan yang terkandung di dalamnya? Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, ini berarti memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita, sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

Ketika rukuk, kita meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut. Apa maknanya? Rukuk yang dilakukan dengan tenang dan maksimal tuma’ninah), dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di pungggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata mengharap ke tempat sujud.

Ketika bangun dari rukuk diperintahkan untuk berdiri tegak (i’tidal) Apa maknanya? Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.

Setelah rukuk kita sujud dengan sempurna, tujuh anggota badan menyentuh tanah. Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher, dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.

Setelah bangun dari sujud kita duduk dengan tenang (duduk di antara dua sujud). Apa maknanya? Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!

Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasulullah SAW sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tumaninah serta istikamah (konsisten dilakukan). Dalam bahasa shalat sering dinamakan dengan khusyu’. Maha Benar Allah atas firman-Nya,”Sungguh bahagialah orang yang khusyu’ dalam shalatnya.”

Kairo, 25 Januari, 2007

Tidak ada komentar: